makasih atas kunjungannya.semoga bermanfaat baut sobat....sebelum baca join this site ,biar banyak member jangan lupa coment dan bagikan ea sobat....salam damai, salam sejahterah dan salam untuk anak bangsa
selamat datang di blog nugie anggi purwanto...makacih atas kunjunganya

Minggu, 31 Maret 2013

pantun agama

Kalau bulan rindukan mentari
Tentu malam akan rindu siang
Kalau hati cinta Ilahi
Tentu dirinya akan merasa tenang

Hidup manusia hanyalah sekali
Waktu tak terasa dijemput mati
Kerakusan insan tak kan pernah berhenti
Kecuali kubur telah mengunci diri hingga nanti

Air dan api slalu berlawanan
Langit dan bumi adalah berjauhan
Kalau hati penuh kedengkian
Siapalah orang yang akan mau berteman

Serigala suka makan garam
Dia makan pakai tiga moncong
Rumah kumuh sangat seram
Karena ada banyak pocong

Buat apa berbaju batik kalau
Tidak pake selendang
Buat apa berwajah cantik
Kalau tidak mau sembahyang

Pergi ke pantai membawa tikar
Harus permisi pada orangtua
Anak baik dan anak pintar
Pasti disayang oleh semua

Belatuk di atas dahan
Terbang pergi ke lain pokok
Hidup mati ditangan Tuhan
Kepada Allah kita bermohon

Sungguh indah pintu dipahat
Burung puyuh di atas dahan
Kalau hidup hendak selamat
Taat selalu perintah Tuhan

Halia ini tanam-tanaman
Ke barat juga akan rebahnya
Dunia ini pinjam-pinjaman
Ke akhirat juga akan sudahnya

Redup bulan nampak nak hujan
Pasang pelita sampai berjelaga
Hidup mati di tangan Tuhan
Tiada siapa dapat menduga

Daun tetap di atas dulang
Anak udang mati dituba
Dalam kitab ada terlarang
Perbuatan haram jangan dicuba

Terang bulan terang bercahaya
Cahaya memancar ke Tanjung Jati
Jikalau hendak hidup bahagia
Beramal ibadat sebelum mati

Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam si riang-riang
Menangis mayat di pintu kubur
Teringat jasad tidak sembahyang

Kulit lembu celup samak
Mari buat tapak kasut
Harta dunia janganlah tamak
Kalau mati tidak diikut

Banyaklah masa antara masa
Tidak seelok masa bersuka
Meninggalkan sembahyang jadi biasa
Tidak takut api neraka?

Dua tiga empat lima
Enam tujuh lapan sembilan
Kita hidup takkan lama
Jangan lupa siapkan bekalan

Kalau Tuan pergi ke Mekah
Singgah semalam di Kuala Muda
Sembahyang itu adalah perintah
Jika ingkar masuk neraka

Ramai orang menggali perigi
Ambil buluh lalu diikat
Ilmu dicari tak akan rugi
Buat bekalan dunia akhirat

Pak Kulup anak juragan
Mati diracun muntahkan darah
Hidup di dunia banyak dugaan
Kepada Allah kita berserah

Letak bunga di atas dulang
Sisipkan daun hiasan tepinya
Banyak berdoa selepas sembahyang
Mohon diampun dosa di dunia

Encik Borhan seorang kerani
Terkemut-kemut bila meniti
Tinggalkan sembahyang terlalu berani
Sepertii tubuhnya takkan mati

Sayang-sayang buah kepayang
Buah kepayang hendak dimakan
Manusia hanya boleh merancang
Kuasa Allah menentukan

Masa berada di Pulau Jawa
Rakan diajak pergi menjala
Maha Berkuasa jangan dilupa
Kuasa Allah tidak terhingga

Nyiur mudah luruh setandan
Diambil sebiji lalu dibelah
Sudah nasib permintaan badan
Kita di bawah kehendak Allah

Kemuning di dalam semak
Jatuh melayang ke dalam paya
Meski ilmu setinggi tegak
Tidak sembahyang apa gunanya?

Harimau belang turun sekawan
Mati ditikam si janda balu
Ilmu akhirat tuntutlah tuan
Barulah sempurna segala fardu

Kera di hutan terlompat-lompat
Si pemburu memasang jerat
Hina sungguh sifat mengumpat
Dilaknat Allah dunia akhirat

Anak ayam turun sepuluh
Mati seekor tinggal sembilan
Bangun pagi sembahyang subuh
Minta doa kepada Tuhan

Anak ayam turun sembilan
Mati seekor tinggal lapan
Duduk berdoa kepada Tuhan
Minta Allah jalan ketetapan

Anak ayam turun lapan
Mati seekor tinggal tujuh
Duduk berdoa kepada Tuhan
Supaya terang jalan bersuluh

Anak ayam turunnya lima
Mati seekor tinggal empat
Turut mengikut alim ulama
Supaya betul jalan makrifat

Anak ayam turunnya lima
Mati seekor tinggal empat
Kita hidup mesti beragama
Supaya hidup tidaklah sesat

Tuan Haji memakai jubah
Singgah sembahyang di tengah lorong
Kalau sudah kehendak Allah
Rezeki segenggam jadi sekarung

Bulu merak cantik berkaca
Gugur sehelai ke dalam baldi
Jika tak banyak kitab dibaca
Jangan mengaku khatib dan kadi

Inderagiri pasirnya lumat
Kepah bercampur dengan lokan
Sedangkan nabi kasihkan umat
Inikan pula seorang insan
Anna Abadi pergi berenang

Sambil berenang berdondang sayang
Jika hidup dikurnia senang
Jangan lupa tikar sembahyang
Berguna hidup karena beradat

Adat lembaga jadi pakaian
Sempurna hidup karena syahadat
Syahadat dijaga mengokohkan iman
Adat mati dikandung tanah

Dunia tinggal harta pun tinggal
Selamat mati mengandung ibadah
Banyak amal banyak bekal
Adat orang berjalan malam

Ada suluh jadi pedoman
Adat orang beragama Islam
Ada petunjuk menerangi iman
Orang berkain menutup aurat

Sesuai dengan petuah hadis
Orang muslimin hidup beradat
Lakunya sopan mukanya manis
Di bulan Ramadhan orang tarawih

Sudah sembahyang membaca Qur’an
Orang beriman hidupnya salih
Dadanya lapang lakunya sopan
Di bulan Ramadhan orang tadarus

Membaca Qur’an beramai-ramai
Orang beriman hatinya lurus
Duduk berjalan elok perangai
Di bulan Ramadhan banyak bertobat

Memohonkan ampun kepada Allah
Orang beriman hidup bermanfaat
Sembarang kerja membawa faedah
Di bulan Ramadhan orang puasa

Menahan selera mengekang nafsu
Orang beriman hidup sentosa
Kepada Allah tempat bertumpu
Di bulan Ramadhan banyakkan amal

Supaya dosa diampunkan Tuhan
Orang beriman hidup berakal
Menggunakan usia untuk kebaikan
Siapa kokoh memegang iman

Hidup matinya tidakkan sesat
Siapa senonoh menyembah Tuhan
Dunia akhirat badan selamat
Siapa melangkah di jalan Tuhan

Ke mana pergi badan selamat
Siapa amanah dalam kebenaran
Tuah terdiri iman melekat
Siapa memakai adat lembaga

Ke mana pergi disayangi orang
Siapa pandai syariat agama
Hidup mati tidak terbuang
Siapa kokoh memegang adat

Ke mana pergi hidup semenggah
Siapa senonoh dalam ibadat
Hidup dan mati beroleh berkah
Siapa suka duduk mengaji

Banyaklah ilmu dapat dikenang
Siapa suka mengelokkan budi
Ke hilir ke hulu disayangi orang
Siapa suka memegang adat

Mulialah sifat dengan karenah
Siapa suka sembahyang sunnat
Pahala dapat iman bertambah
Elok adat karena dikaji

Elok kaji karena sunnah
Elok ummat karena berbudi
Elok berbudi karena lillah
Elok budi karena ikhlas

Elok kerja karena niat
Elok kaji karena dibahas
Elok manusia karena syariat
Elok langkah karena pedoman

Elok laku karena beramal
Elok manusia karena beriman
Elok ilmu karena beramal
Elok kaki dapat melangkah

Elok tangan dapat memegang
Elok hati mengingat Allah
Elok iman tiada bergoyang
Buah yang mabuk jangan dimakan

Batang berduri jangan dipanjat
Bertuah hidup dikandung iman
Tertuah mati dalam ibadat
Pandai-pandai menjaga diri

Lubang banyak di tengah jalan
Orang pandai tahukan diri
Hidup berakal mati beriman
Jangan suka memfitnah orang

Orang benci Tuhan pun murka
Jangan suka melalaikan sembahyang
Bila mati masuk neraka
Kalau suka berbuat fitnah

Ke mana pergi orang mengutuk
Kalau suka berniat salah
Dunia akhirat badan terpuruk
Kalau suka menenggang kawan

Segala sahabat akan mendekat
Kalau suka mengenang Tuhan
Pahala dapat hidup selamat
Kalau hendak mencari kawan

Carilah kawan sampai ke kubur
Kalau hendak mencari Tuhan
Patrilah iman banyakkan tafakur
Kalau menyangkal petuah ibu

Hidup sesat dunia akhirat
Kalau beramal tidak berilmu
Pikiran tumpat pahala tak dapat
Kalau durhaka ke orangtua

Celaka tiba kutuk pun datang
Kalau menyalah kepada agama
Di dunia hina di akhirat malang
Jangan ditentang ibu dan bapak

Bila ditentang badan melarat
Jangan dibuang hukum dan syarak
Bila dibuang datanglah laknat
Pada saudara hendaklah sayang

Pada sahabat hendaklah minat
Pada agama banyaklah sembahyang
Pada ibadat luruskan niat
Kalau terbang tinggi-tinggi

Ingat-ingat bumi di bawah
Kalau sembahyang luruskan hati
Dalam ibadat turuti sunnah
Kalau tidur meninggi hari

Rezeki menjauh langkah pun singkt
Kalau takabur menyelimut hati
Iman jatuh ibadah pun sesat
Kalau suka berbuat maksiat

Alamat hidup akan celaka
Kalau suka meninggalkan ibadat
Alamat badan masuk neraka
Banyak bulan perkara bulan

Tidak semulia bulan puasa
Banyak tuhan perkara tuhan
Tidak semulia Tuhan Yang Esa
Daun terap diatas dulang

Anak udang mati dituba
Dalam kitab ada terlarang
Yang haram jangan dicoba
Bunga kenanga diatas kubur

Pucuk sari pandan Jawa
Apa guna sombong dan takabur
Rusak hati badan binasa
Anak ayam turun sepuluh

Mati seekor tinggal sembilan
Bangun pagi sembahyang subuh
Minta ampun kepada Tuhan
Asam kandis asam gelugur

Ketiga asam si riang-riang
Menangis mayat dipintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang
Orang Bayang pergi mengaji

Ke Cubadak jalan ke Panti
Meninggalkan sembahyang jadi berani
Seperti badan tak akan mati
Pangkal dibelit di pohon jarak

Jarak nan tumbuh tepi serambi
Jangan dibuat yang dilarang syarak
Itulah perbuatan yang dibenci Nabi
Jarak nan tumbuh tepi serambi

Pohon kerekot bunganya sama
Itulah perbuatan yang dibenci Nabi
Petuah diikut segala ulama
Pohon kerekot bunganya sama

Buahnya boleh dibuat colok
Petuah diikut semua ulama
Jangan dibawa berolok-olok
Rusa banyak dalam rimba

Kera pun banyak tengah berhimpun
Dosa banyak dalam dunia
Segeralah kita minta ampun
Kera banyak tengah berhimpun

Sandarkan galah pada pohon
Segeralah kita meminta ampun
Kepada Allah tempat bermohon
Tuman dipegang jatuh ke laut

Disambar yu jerung tenggiri
Imanpun tetap sehingga maut
Di situ baru tahukan diri
Disambar yu jerung tenggiri

Sutan Amat mandi bersimbur
Di situlah baru tahukan diri
Malaikat memalu dalam kubur
Kait-kait di padang temu

Terap ditimbun di ujung galah
Baik-baik berpegang pada ilmu
Harapkan ampun pada Allah
Temu itu banyak warnanya

Ada yang putih ada yang biru
Ilmu itu banyak gunanya
Tiada boleh orang menggaru
Pecah cawan di atas peti

Cawan minum Sutan Amat
Tuhan Allah yang mahasuci
Jangan dilupakan setiap saat
Banyaklah hari antara hari

Tidak semulia hari Jumat
Banyaklah nabi antara nabi
Tidak semulia Nabi Muhammad
Delima batu dipenggal-penggal

Bawa galah ke tanah merah
Lima waktu kalau ditinggal
Ibu bapak pasti marah
Buah ini buah berangan

Masak dibungkus sapu tangan
Dunia ini pinjam-pinjaman
Akhirat kelak kampung halaman
Belah buluh bersegi-segi

Buat mari serampang ikan
Kuasa Allah berbagi-bagi
Lebih laut dan juga daratan
Asam rumbia dibelah-belah

Buah separuh di dalam raga
Dunia ikut firman Allah
Akhirat dapat masuk surga
Ambil galah kupaskan jantung

Orang Arab bergoreng kicap
Kepada Allah tempat bergantung
Kepada Nabi tempat mengucap
Asam kandis asam gelugur

Ketiga asam riang-riang
Menangis di pintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang
Asam kandis asam gelugur

Ketiga asam riang-riang
Menangis di pintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang
Kemumu di dalam semak

Jatuh melayang selaranya
Meski ilmu setinggi tegak
Tidak sembahyang apa gunanya
Jalan-jalan kecarita

Nemu uang sejuta
Buat apa jatuh cinta
Kalau ngaji pun tak bisa
Di meja ada buah tomat

Disana juga ada buah nanas
Hai sobat ayo kita sholat
Biar kita jadi orang cerdas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar